Jumat, 13 Februari 2015

[008] Al Anfaal Ayat 006

««•»» 
Surah Al Anfaal 6

يُجَادِلُونَكَ فِي الْحَقِّ بَعْدَ مَا تَبَيَّنَ كَأَنَّمَا يُسَاقُونَ إِلَى الْمَوْتِ وَهُمْ يَنْظُرُونَ 

««•»»
yujaadiluunaka fii alhaqqi ba'da maa tabayyana ka-annamaa yusaaquuna ilaa almawti wahum yanzhuruuna
««•»»
Mereka membantahmu tentang kebenaran sesudah nyata (bahwa mereka pasti menang), seolah-olah mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab-sebab kematian itu).
««•»»
They disputed with you concerning the truth after it had become clear, as if they were being driven towards death as they looked on.
««•»»

    Dalam ayat ini Allah swt. menjelaskan, bahwa di antara orang-orang mukmin ada yang membantah keputusan yang telah ditetapkan, yaitu keputusan menyerang musuh yang datang dari Mekah di bawah pimpinan Abu Jahal padahal keputusan itu adalah kebenaran yang sudah nyata dan mereka telah dijanjikan kemenangan oleh Allah di mana saja mereka berada. Akan tetapi mereka mengelak dari keputusan itu, karena lebih menyukai menghadapi rombongan musuh di bawah pimpinan Abu Sufyan.

Mereka mengelak untuk bertempur dengan pasukan musuh yang datang dari Mekah dan digambarkan oleh Allah seolah-olah mereka itu dihalau kepada kematian. Mereka memberikan alasan bahwa belum mempersiapkan segala-galanya untuk berperang.

Dalam hal ini mereka seolah-olah berusaha membelokkan pengertian bahwa janji kemenangan yang akan diberikan Allah kepada orang-orang Muslimin dari salah satu dua rombongan itu ialah kafilah Abu Sufyan. Hal ini adalah pendapat mereka saja dengan alasan tidak lengkapnya persiapan mereka untuk berperang.

Itulah sebabnya maka Allah swt. menggambarkan keadaan mereka seolah-olah mereka melihat sebab-sebab kematian itu. Apabila ditinjau dari segi strategi perang maka keputusan Nabi untuk menghadapi bala tentara Quraisy meskipun diperlengkapi dengan perlengkapan perang yang cukup adalah tepat, karena seumpama serangan mereka ditujukan kepada rombongan unta yang datang dari Syam, niscaya kaum Muslimin akan menjadi sasaran yang empuk bagi bala tentara Quraisy, karena orang-orang Quraisy dapat memukul kaum Muslimin dari belakang.

Hal ini karena bala tentara Quraisy sudah menduga sebelumnya bahwa orang-orang Islam sudah siap untuk menghadang rombongan unta.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Mereka membantahmu tentang kebenaran) yaitu tentang alternatif berperang (sesudah nyata) sesudah jelas bagi mereka bahwa mereka pasti menang (seolah-olah mereka dihalau kepada kematian sedang mereka melihat) kematian itu secara terang-terangan yang membuat mereka tidak senang kepadanya.
««•»»
They dispute with you concerning the truth, [the order] to fight, after it had become clear, [after it had] become evident to them, as though they were being driven to death while they looked, at it [death] with their very eyes, utterly averse to it.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 5][AYAT 7]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
6of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=6&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#8:6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar