
««•»»
««•»»
Surah Al Anfaal 17
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
««•»»
falam taqtuluuhum walaakinna allaaha qatalahum wamaa ramayta idz ramayta walaakinna allaaha ramaa waliyubliya almu/miniina minhu balaa-an hasanan inna allaaha samii'un 'aliimun
««•»»
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
««•»»
You did not kill them; rather it was Allah who killed them; and you did not throw when you threw,[1] rather it was Allah who threw, that He might test the faithful with a good test from Himself.[2] Indeed Allah is all-hearing, all-knowing.
Kemudian daripada itu Allah swt. memberikan penjelasan mengenai alasan kaum muslimin dilarang membelakangi musuh yaitu karena kemenangan tidak akan dicapai kaum muslimin kecuali dengan memenggal kepala musuh, melemparkan tombak atau melemparkan kepalan tanah kepada mereka.
Dari kemenangan dan bantuan Allah tersebut dapatlah dipahami bahwa setiap kali orang muslimin menancapkan tombak untuk membunuh musuh dan setiap lemparan kepalan tanah dari mereka dijamin akan memenuhi sasaran karena Allahlah yang menjamin dan membantu mereka.
Allah berfirman:
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
(QS At Taubah [9]:14)
Di samping itu keadaan yang menguntungkan bagi kaum muslimin ialah keyakinan bahwa perjuangan mereka akan menang, dan Allah akan membantu mereka. Sedangkan orang kafir tujuannya hanyalah untuk memperoleh kepuasan hidup di dunia.
Allah berfirman:
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) sebagaimana kamu menderitanya sedangkan kamu mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.
(QS An Nisa' [4]:104)
Firman Allah swt.:
أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً
Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
(QS Al Baqarah [2]:249)
Mengenal kepalan tanah yang dilemparkan kepada musuh oleh Nabi,
diriwayatkan dalam sebuah hadis oleh Ibnu Abbas:
لما قال فى إستغاثته يوم بدر: يا رب إن تهلك هذه العصابة فلن تعبد فى الأرض أبدا، قال له الجبريل خذ قبضة من التراب فارم بها فى وجوههم، ففعل فما من أحد من المشركين إلا أصاب عينيه ومنخريه وفمه تراب من تلك القبضة فولوا مدبرين
Tatkala Nabi Muhamamd saw. mohon bantuan pada perang Badar Nabi mengucapkan: "Wahai Tuhanku, apabila golongan kaum muslimin ini Engkau binasakan tentu tidak akan ada orang yang menyembah Engkau di muka bumi ini." Kemudian Jibril berkata: "Ambillah sekepal tanah kemudian lemparkanlah ke muka orang-orang kafir Quraisy!" Kemudian Nabi mengerjakannya sehingga tak seorang pun dari orang-orang kafir Quraisy yang tidak dikenai matanya, kedua lubang hidung dan mulutnya oleh lemparan tanah itu kemudian mereka pun lari tunggang-langgang.
(HR Ibnu 'Abbas)
Allah swt. menerangkan bahwa segala macam bantuan yang diberikan kepada kaum Muslimin dalam perang Badar itu adalah merupakan alasan yang kuat terhadap larangan Allah kepada kaum Muslimin, lari dari pertempuran, dan merupakan anugerah kemenangan yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, yaitu kemenangan dan harta rampasan yang banyak.
Di akhir ayat Allah swt. menegaskan bahwa Allah Maha Mendengar segala permintaan hamba-Nya yang betul-betul menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya lagi Maha Mengetahui akan segala macam bisikan hati para hamba-Nya dan mengetahui siapakah di antara hamba-Nya yang pantas mendapat kemenangan dan siapa pula yang pantas menderita kekalahan.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka) di Badar dengan kekuatanmu (akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka) dengan melalui pertolongan-Nya yang Dia limpahkan kepada kalian (dan bukan kamu yang melempar) mata kaum musyrikin, hai Muhammad (ketika kamu melempar) dengan batu kerikil, sebab sekali lempar dengan segenggam batu kerikil yang dilakukan oleh manusia tidak akan dapat memenuhi mata bala tentara yang begitu banyaknya (tetapi Allahlah yang melempar) dengan cara mengenakan lemparan itu kepada mereka; hal ini sengaja Dia lakukan guna mengalahkan orang-orang kafir (dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan) yakni anugerah (yang baik) yang dimaksud adalah ganimah/harta rampasan perang. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) perkataan mereka (lagi Maha Mengetahui) tentang keadaan mereka.
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
««•»»
falam taqtuluuhum walaakinna allaaha qatalahum wamaa ramayta idz ramayta walaakinna allaaha ramaa waliyubliya almu/miniina minhu balaa-an hasanan inna allaaha samii'un 'aliimun
««•»»
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
««•»»
You did not kill them; rather it was Allah who killed them; and you did not throw when you threw,[1] rather it was Allah who threw, that He might test the faithful with a good test from Himself.[2] Indeed Allah is all-hearing, all-knowing.
[1] According to tradition, at the outset of the battle of Badr, the
Prophet (ṣ) took a handful of dust, containing sand and pebbles, and
threw it at the enemy troops. It struck in the face every warrior of the
enemy, entering their eyes, noses and mouths, disconcerting them,
resulting ultimately in their being routed by the small Muslim force.[2]
Or ‘that He might grant the faithful a splendid award from Himself.’
««•»»Kemudian daripada itu Allah swt. memberikan penjelasan mengenai alasan kaum muslimin dilarang membelakangi musuh yaitu karena kemenangan tidak akan dicapai kaum muslimin kecuali dengan memenggal kepala musuh, melemparkan tombak atau melemparkan kepalan tanah kepada mereka.
Dari kemenangan dan bantuan Allah tersebut dapatlah dipahami bahwa setiap kali orang muslimin menancapkan tombak untuk membunuh musuh dan setiap lemparan kepalan tanah dari mereka dijamin akan memenuhi sasaran karena Allahlah yang menjamin dan membantu mereka.
Allah berfirman:
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
(QS At Taubah [9]:14)
Di samping itu keadaan yang menguntungkan bagi kaum muslimin ialah keyakinan bahwa perjuangan mereka akan menang, dan Allah akan membantu mereka. Sedangkan orang kafir tujuannya hanyalah untuk memperoleh kepuasan hidup di dunia.
Allah berfirman:
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) sebagaimana kamu menderitanya sedangkan kamu mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.
(QS An Nisa' [4]:104)
Firman Allah swt.:
أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً
Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
(QS Al Baqarah [2]:249)
Mengenal kepalan tanah yang dilemparkan kepada musuh oleh Nabi,
diriwayatkan dalam sebuah hadis oleh Ibnu Abbas:
لما قال فى إستغاثته يوم بدر: يا رب إن تهلك هذه العصابة فلن تعبد فى الأرض أبدا، قال له الجبريل خذ قبضة من التراب فارم بها فى وجوههم، ففعل فما من أحد من المشركين إلا أصاب عينيه ومنخريه وفمه تراب من تلك القبضة فولوا مدبرين
Tatkala Nabi Muhamamd saw. mohon bantuan pada perang Badar Nabi mengucapkan: "Wahai Tuhanku, apabila golongan kaum muslimin ini Engkau binasakan tentu tidak akan ada orang yang menyembah Engkau di muka bumi ini." Kemudian Jibril berkata: "Ambillah sekepal tanah kemudian lemparkanlah ke muka orang-orang kafir Quraisy!" Kemudian Nabi mengerjakannya sehingga tak seorang pun dari orang-orang kafir Quraisy yang tidak dikenai matanya, kedua lubang hidung dan mulutnya oleh lemparan tanah itu kemudian mereka pun lari tunggang-langgang.
(HR Ibnu 'Abbas)
Allah swt. menerangkan bahwa segala macam bantuan yang diberikan kepada kaum Muslimin dalam perang Badar itu adalah merupakan alasan yang kuat terhadap larangan Allah kepada kaum Muslimin, lari dari pertempuran, dan merupakan anugerah kemenangan yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, yaitu kemenangan dan harta rampasan yang banyak.
Di akhir ayat Allah swt. menegaskan bahwa Allah Maha Mendengar segala permintaan hamba-Nya yang betul-betul menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya lagi Maha Mengetahui akan segala macam bisikan hati para hamba-Nya dan mengetahui siapakah di antara hamba-Nya yang pantas mendapat kemenangan dan siapa pula yang pantas menderita kekalahan.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka) di Badar dengan kekuatanmu (akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka) dengan melalui pertolongan-Nya yang Dia limpahkan kepada kalian (dan bukan kamu yang melempar) mata kaum musyrikin, hai Muhammad (ketika kamu melempar) dengan batu kerikil, sebab sekali lempar dengan segenggam batu kerikil yang dilakukan oleh manusia tidak akan dapat memenuhi mata bala tentara yang begitu banyaknya (tetapi Allahlah yang melempar) dengan cara mengenakan lemparan itu kepada mereka; hal ini sengaja Dia lakukan guna mengalahkan orang-orang kafir (dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan) yakni anugerah (yang baik) yang dimaksud adalah ganimah/harta rampasan perang. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) perkataan mereka (lagi Maha Mengetahui) tentang keadaan mereka.
««•»»
You did not slay them, at Badr by your own might, but God slew them, by giving you assistance, and you threw not, O Muhammad (s), [against] the eyes of the [unbelieving] folk, when you threw, the pebbles, for a handful of pebbles thrown by a human being cannot strike the eyes of [every person in] a large troop, but God threw, by making that [throw] reach them. He did this in order to vanquish the disbelievers, and that He might try the believers with a fair test, a [fair] gift, namely, booty; surely God is Hearing, of their sayings, Knowing, of their conditions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:17
You did not slay them, at Badr by your own might, but God slew them, by giving you assistance, and you threw not, O Muhammad (s), [against] the eyes of the [unbelieving] folk, when you threw, the pebbles, for a handful of pebbles thrown by a human being cannot strike the eyes of [every person in] a large troop, but God threw, by making that [throw] reach them. He did this in order to vanquish the disbelievers, and that He might try the believers with a fair test, a [fair] gift, namely, booty; surely God is Hearing, of their sayings, Knowing, of their conditions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 16]•[AYAT 18]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar