Kamis, 30 April 2015

[008] Al Anfaal Ayat 017

««•»»
««•»»
Surah Al Anfaal 17

فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
««•»»
falam taqtuluuhum walaakinna allaaha qatalahum wamaa ramayta idz ramayta walaakinna allaaha ramaa waliyubliya almu/miniina minhu balaa-an hasanan inna allaaha samii'un 'aliimun
««•»»
Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mu'min, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
««•»»
You did not kill them; rather it was Allah who killed them; and you did not throw when you threw,[1] rather it was Allah who threw, that He might test the faithful with a good test from Himself.[2] Indeed Allah is all-hearing, all-knowing.
[1] According to tradition, at the outset of the battle of Badr, the Prophet (ṣ) took a handful of dust, containing sand and pebbles, and threw it at the enemy troops. It struck in the face every warrior of the enemy, entering their eyes, noses and mouths, disconcerting them, resulting ultimately in their being routed by the small Muslim force.[2] Or ‘that He might grant the faithful a splendid award from Himself.’
««•»»

Kemudian daripada itu Allah swt. memberikan penjelasan mengenai alasan kaum muslimin dilarang membelakangi musuh yaitu karena kemenangan tidak akan dicapai kaum muslimin kecuali dengan memenggal kepala musuh, melemparkan tombak atau melemparkan kepalan tanah kepada mereka.

Dari kemenangan dan bantuan Allah tersebut dapatlah dipahami bahwa setiap kali orang muslimin menancapkan tombak untuk membunuh musuh dan setiap lemparan kepalan tanah dari mereka dijamin akan memenuhi sasaran karena Allahlah yang menjamin dan membantu mereka.

Allah berfirman:
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنْصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
(QS At Taubah [9]:14)

Di samping itu keadaan yang menguntungkan bagi kaum muslimin ialah keyakinan bahwa perjuangan mereka akan menang, dan Allah akan membantu mereka. Sedangkan orang kafir tujuannya hanyalah untuk memperoleh kepuasan hidup di dunia.

Allah berfirman:
وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا
Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula) sebagaimana kamu menderitanya sedangkan kamu mengharapkan dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.
(QS An Nisa' [4]:104)

Firman Allah swt.:
أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً
Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.
(QS Al Baqarah [2]:249)

Mengenal kepalan tanah yang dilemparkan kepada musuh oleh Nabi,

diriwayatkan dalam sebuah hadis oleh Ibnu Abbas:
لما قال فى إستغاثته يوم بدر: يا رب إن تهلك هذه العصابة فلن تعبد فى الأرض أبدا، قال له الجبريل خذ قبضة من التراب فارم بها فى وجوههم، ففعل فما من أحد من المشركين إلا أصاب عينيه ومنخريه وفمه تراب من تلك القبضة فولوا مدبرين
Tatkala Nabi Muhamamd saw. mohon bantuan pada perang Badar Nabi mengucapkan: "Wahai Tuhanku, apabila golongan kaum muslimin ini Engkau binasakan tentu tidak akan ada orang yang menyembah Engkau di muka bumi ini." Kemudian Jibril berkata: "Ambillah sekepal tanah kemudian lemparkanlah ke muka orang-orang kafir Quraisy!" Kemudian Nabi mengerjakannya sehingga tak seorang pun dari orang-orang kafir Quraisy yang tidak dikenai matanya, kedua lubang hidung dan mulutnya oleh lemparan tanah itu kemudian mereka pun lari tunggang-langgang.
(HR Ibnu 'Abbas)

Allah swt. menerangkan bahwa segala macam bantuan yang diberikan kepada kaum Muslimin dalam perang Badar itu adalah merupakan alasan yang kuat terhadap larangan Allah kepada kaum Muslimin, lari dari pertempuran, dan merupakan anugerah kemenangan yang diberikan Allah kepada orang-orang mukmin, yaitu kemenangan dan harta rampasan yang banyak.

Di akhir ayat Allah swt. menegaskan bahwa Allah Maha Mendengar segala permintaan hamba-Nya yang betul-betul menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya lagi Maha Mengetahui akan segala macam bisikan hati para hamba-Nya dan mengetahui siapakah di antara hamba-Nya yang pantas mendapat kemenangan dan siapa pula yang pantas menderita kekalahan.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Maka yang sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka) di Badar dengan kekuatanmu (akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka) dengan melalui pertolongan-Nya yang Dia limpahkan kepada kalian (dan bukan kamu yang melempar) mata kaum musyrikin, hai Muhammad (ketika kamu melempar) dengan batu kerikil, sebab sekali lempar dengan segenggam batu kerikil yang dilakukan oleh manusia tidak akan dapat memenuhi mata bala tentara yang begitu banyaknya (tetapi Allahlah yang melempar) dengan cara mengenakan lemparan itu kepada mereka; hal ini sengaja Dia lakukan guna mengalahkan orang-orang kafir (dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan) yakni anugerah (yang baik) yang dimaksud adalah ganimah/harta rampasan perang. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) perkataan mereka (lagi Maha Mengetahui) tentang keadaan mereka.
««•»»
You did not slay them, at Badr by your own might, but God slew them, by giving you assistance, and you threw not, O Muhammad (s), [against] the eyes of the [unbelieving] folk, when you threw, the pebbles, for a handful of pebbles thrown by a human being cannot strike the eyes of [every person in] a large troop, but God threw, by making that [throw] reach them. He did this in order to vanquish the disbelievers, and that He might try the believers with a fair test, a [fair] gift, namely, booty; surely God is Hearing, of their sayings, Knowing, of their conditions.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 16][AYAT 18]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
17of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=17&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:17

[008] Al Anfaal Ayat 016



««•»»
««•»»
Surah Al Anfaal 16

وَمَنْ يُوَلِّهِمْ يَوْمَئِذٍ دُبُرَهُ إِلَّا مُتَحَرِّفًا لِقِتَالٍ أَوْ مُتَحَيِّزًا إِلَى فِئَةٍ فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ وَمَأْوَاهُ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
««•»»
waman yuwallihim yawma-idzin duburahu illaa mutaharrifan liqitaalin aw mutahayyizan ilaa fi-atin faqad baa-a bighadhabin mina allaahi wama/waahu jahannamu wabi/sa almashiiru««•»»
Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (sisat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya.
««•»»
Whoever turns his back [to flee] from them that day —unless [he is] diverting to fight or retiring towards another troop— shall certainly earn Allah’s wrath, and his refuge shall be hell, an evil destination.
««•»»

Dan Allah swt. mengancam kaum Muslimin yang melarikan diri dari pertempuran bahwa mereka akan pulang dengan membawa kemurkaan Allah. Kemurkaan Allah itu berupa ancaman yang akan diajukan kepada mereka, yaitu mereka akan disiksa dengan neraka Jahanam tempat kediaman yang sangat menyedihkan.

Dalam ayat ini dapatlah diambil pengertian, bahwa orang-orang yang melarikan diri adalah orang yang mengerjakan dosa besar.

Nabi Muhammad saw. bersabda.
إجتنبوا السبع الموبقات أي المهلكات، قالوا: يا رسول الله، وماهن؟ قال: الشرك بالله والسحر وقتل النفس ألتي حرم الله إلا بالحق واكل الربا واكل مال اليتيم والتولى يوم الزحف وقذف المحصنات الغافلات المؤمنات
Jauhilah olehmu sekalian tujuh perkara yang membinasakan. Mereka bertanya: "Apakah yang tujuh perkara itu ya Rasulullah?" Nabi menjawab: "Menyekutukan Allah, melakukan sihir, membunuh seseorang yang Allah haramkan membunuhnya kecuali ada sebab-sebab yang membolehkan, makan riba, makan harta anak yatim, melarikan diri dari pertempuran (peperangan), dan menuduh berzina wanita mukmin yang baik-baik yang tidak berniat berbuat salah.
(H.R Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Dalam hal ini Allah swt. menjelaskan beberapa pengecualian dari membelakangi musuh dan melarikan diri dari pertempuran, yaitu apabila kaum Muslimin pada saat perang terjadi, berbelok untuk mengatur siasat seperti mencari posisi yang lebih menguntungkan dalam pertempuran, memancing musuh agar mengejar keluar medan pertempuran yang lebih strategis sehingga dengan demikian musuh dapat dimusnahkan, atau dengan mengadakan gerak tipu sehingga sasaran tempur menjadi kacau balau, atau membagi pasukan-pasukan untuk menyerang dari segala arah agar kesatuan musuh dapat dipecah belah dan sebagainya.

Juga kaum muslimin yang pada saat perang berkobar melarikan diri untuk bergabung dengan kesatuan yang lain agar sasaran tempur lebih kuat atau untuk memperoleh bantuan dari pasukan pada saat musuh dipandang mempunyai pasukan yang lebih kuat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Barang siapa yang membelakangi mereka di waktu itu) ketika berhadapan dengan mereka di medan peperangan (dalam keadaan mundur kecuali berbelok) mengelak (untuk siasat perang) dengan cara berpura-pura lari tetapi untuk tujuan menyerang (atau menggabungkan diri) menyatu (dengan pasukan yang lain) dengan pasukan kaum Muslimin lainnya meminta tolong kepada mereka (maka sesungguhnya orang itu kembali) pulang (dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya) sejelek-jelek tempat kembali ialah neraka Jahanam. Keadaan ini khusus jika orang-orang kafir tidak makin bertambah lemah.
««•»»
Whoever turns his back to them on that day, the day of the encounter with them, unless manœuvring, turning around, for battle — by pretending to be in flight, as a trick, while actually intending to relaunch an attack — or joining another detachment, a company of Muslims, calling on it for assistance, he has truly incurred the wrath of God, and his abode will be Hell — an evil journey’s end!, [an evil] return it is. This [threat] applies so long as the [numbers of] disbelievers do not surpass twice [that of the believers].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 15][AYAT 17]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
16of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=16&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:16

[008] Al Anfaal Ayat 015



««•»»
««•»»
Surah Al Anfaal 15

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا زَحْفًا فَلَا تُوَلُّوهُمُ الْأَدْبَارَ
««•»»
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu idzaa laqiitumu alladziina kafaruu zahfan falaa tuwalluuhumu al-adbaara
««•»»
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur).
««•»»
O you who have faith! When you encounter the faithless advancing [for battle], do not turn your backs [to flee] from them.
««•»»

Allah swt. menyeru orang-orang beriman bahwa apabila berhadapan dengan orang-orang kafir yang sedang datang menyerang, kaum Muslimin dilarang membelakangi mereka apalagi lari dari pertempuran.

Orang-orang kafir itu bergerak dari Mekah dengan membawa pasukan yang banyak. Mereka sengaja menemui kaum Muslimin yang sudah ada di Badar. Mereka sudah mengetahui rencana kaum Muslimin yang akan menghadang kafilah yang dipimpin Abu Sufyan dengan alasan melindungi dagangan mereka. Mereka bergerak dari Mekah padahal sebenarnya mereka berniat untuk memusnahkan kaum Muslimin. Itulah sebabnya Allah swt. melarang kaum Muslimin membelakangi mereka, lebih-lebih melarikan diri dari pertempuran melawan mereka, meskipun mereka membawa bala tentara yang cukup banyak, peralatan perang yang lengkap.

Dimaksud dengan membelakangi orang-orang kafir dalam ayat ini ialah melarikan diri dari pertempuran, tanpa alasan yang dibenarkan karena takut menghadapi musuh. Sedangkan mundur untuk mengatur siasat, bukan termasuk dalam larangan yang dikandung ayat ini.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu) mereka menghimpun kekuatan dalam jumlah yang banyak sehingga mereka kelihatan seakan-akan merayap maju (maka janganlah kamu membelakangi mereka) dalam keadaan lari karena kalah.
««•»»
O you who believe, when you encounter the disbelievers inching forward, that is, amassed, advancing slowly because of their large numbers, do not turn your backs to them, fleeing.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 14][AYAT 16]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
15of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=15&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:15

Sabtu, 18 April 2015

[008] Al Anfaal Ayat 014



««•»»
Surah Al Anfaal 14

ذَلِكُمْ فَذُوقُوهُ وَأَنَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابَ النَّارِ
««•»»
dzaalikum fadzuuquuhu wa-anna lilkaafiriina 'adzaaba alnnaari
««•»»
Itulah (hukum dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu ada (lagi) azab neraka.
««•»»
‘Taste this, and [know] that for the faithless is the punishment of the Fire.’
««•»»

Sesudah itu Allah swt. menegaskan ancaman-Nya kepada orang-orang kafir bahwa hukuman dunia yang ditimpakan atas mereka adalah hukuman yang harus dirasakan sebagai imbalan keingkaran mereka terhadap hukum-hukum Allah dan nikmat-Nya. Di samping itu Allah swt. menegaskan pula bahwa bagi mereka ada lagi siksaan yang paling pedih dirasakan yaitu siksaan api neraka yang akan ditimpakan kepada mereka di akhirat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Itulah) hukuman yang ditimpakan atasmu (maka rasakanlah hukuman itu) hai orang-orang kafir, sebagai hukuman di dunia (sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir itu) kelak di hari kemudian (azab neraka").
««•»»
That, chastisement, is for you, so taste it, O disbelievers, in this world; and [know] that for the disbelievers, in the Hereafter, is the chastisement of the Fire.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 13][AYAT 15]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
14of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=14&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#8:14

[008] Al Anfaal Ayat 013

««•»»
Surah Al Anfaal 13

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَنْ يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
««•»»
dzaalika bi-annahum syaaqquu allaaha warasuulahu waman yusyaaqiqi allaaha warasuulahu fa-inna allaaha syadiidu al'iqaabi
««•»»
(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya.
««•»»
That, because they defied Allah and His Apostle. And whoever defies Allah and His Apostle, Allah is indeed severe in retribution.
««•»»

Sesudah itu Allah menerangkan sebab-sebab kemenangan kaum Muslimin dan kekalahan kaum musyrikin, yaitu karena bantuan Allah yang diberikan kepada kaum Muslimin dalam menghadapi kaum musyrikin dan perjuangan mereka dilandaskan kepada kebenaran, yaitu menegakkan agama tauhid. Sedang kaum musyrikin menderita kekalahan karena mereka itu memusuhi Allah dan Rasul-Nya dan perjuangan mereka dilandaskan kepada kebatilan yaitu perjuangan-perjuangan mempertahankan berhala.

Dalam pada itu Allah swt. memberikan ancaman keras kepada siapa saja yang menantang Allah dan Rasul-Nya, baik menantang hukum-hukum-Nya atau mengingkari nikmat yang diberikan kepada mereka, bahwa Allah akan memberikan siksaan kepada mereka.

Permusuhan orang-orang musyrikin kepada Allah dan Rasul-Nya ialah tantangan mereka terhadap seruan Rasul pada saat menyampaikan dakwah Islamiah. Pada waktu itu Rasulullah bukan hanya didustakan dan dihina, bahkan dia diusir dari negerinya sehingga beliau hijrah ke Madinah sedang mereka berpegang teguh kepada agama nenek moyang mereka, yaitu agama syirik dan pemujaan berhala.

Setelah Nabi Muhammad saw. berada di Madinah bersama para sahabatnya, mereka berusaha melenyapkan kaum muslimin dari muka bumi dan melenyapkan ajaran Islam. Maka pantaslah mereka diberi siksaan yang keras yaitu kekalahan mereka dalam perang Badar dan siksaan Allah yang akan ditimpakan kepada mereka yaitu siksaan api neraka di akhirat nanti.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yang demikian itu) azab yang menimpa mereka itu (adalah karena sesungguhnya mereka menentang) melawan (Allah dan rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya) terhadapnya.
««•»»
That, chastisement befalling them is, because they had contended with, they had opposed, God and His Messenger: whoever contends with God and with His Messenger, surely God is severe in retribution, against him.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 12][AYAT 14]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
13of75
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=8&tAyahNo=13&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#8:13